ASUHAN
KEBIDANAN
PADA
ANAK FISIOLOGIS DENGAN IMUNISASI Hbo, BCG dan POLIO
DI
PUSKESMAS CEMPAKA PUTIH BANJARMASIN
Diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah
Praktek
Klinik Kebidanan I
Disusun Oleh :
Rini Widya Astuti
NIM. PO7124111079
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
BANJARMASIN
JURUSAN KEBIDANAN
2013
LEMBAR
PERSETUJUAN
“Asuhan
Kebidanan pada
Anak Fisiologis dengan Imunisasi Hbo, BCG dan Polio
di Puskesmas
Cempaka Putih Banjarmasin”
Oleh:
Nama :
Rini
Widya Astuti
NIM :PO7124111079
Telah
dikonsultasikan dan disetujui oleh pembimbing Asuhan Kebidanan untuk diajukan sebagai salah satu
tugas PKK 1 bagi mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN JURUSAN D3
KEBIDANAN Semester III Jalur Umum
Banjarmasin, Januari 2013
Dosen Pembimbing, Mahasiswa,
Yuniarti, SKM., MPH Rini Widya Astuti
NIP. NIM. PO7124111079
KONSEP
DASAR
BAYI
IMUNISASI
A. Pengertian
Imunisasi
merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan
vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap
penyakit tertentu.
Vaksin
adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu mencegah suatu penyakit. Vaksin
membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi. Antibodi berfungsi melindungi
terhadap penyakit. Vaksin tidak hanya menjaga agar anak tetap sehat, tetapi
juga membantu membasmi penyakit yang serius yang timbul pada masa kanak-kanak.
B. Tujuan
Imunisasi
Tujuan
pemberian imunisasi adalah suatu tindakan yang diharapkan anak menjadi kebal
terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbilitas dan mortalitas
serta mengurangi kecacatan, akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
C. Macam-macam
Imunisasi
1. Imunisasi
Aktif
Imunisasi
aktif merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi
suatu proses infeksi buatan, sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik
yang akan menghasilkan respon seluler dan humoral serta dihasilkannya cell memory. Jika benar-benar terjadi
infeksi maka tubuh secara cepat dapat merespons.
2. Imunisasi
Pasif
Imunisasi
pasif merupakn pemberian zat (imunoglobulin), yaitu suatu zat yang dihasilkan
melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau
binatang yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam
tubuh yng terinfeksi.
D. Jenis-jenis
Imunisasi Dasar
1. Imunisasi
BCG
Imunisasi
BCG (basillus calmette guerin)
merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit TBC yang
berat sebab terjadinyha penyakit TBC yang primer atau yang ringan dapat terjadi
walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG. TBC yang berat contohnya adalah TBC
pada selaput otak. TBC milier pada seluruh lapangan paru, atau TBC tulang.
Vaksin BCG merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang telah dilemahkan.
Vaksin diberikan melalui intradermal.
2. Imunisasi
Campak
Imunisasi
campak merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
campak pada anak karena termasuk penyakit menular. Kandungan vaksin ini adalah
virus yang dilemahkan. Imunisasi campak diberikan melalui subkutan.
3. Imunisasi
Polio
Imunisasi
Polio merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit poliomyelitis yang dapat menyebabkan
kelumpuhan pada anak. Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan.
4. Imunisasi
Hepatitis B
Imunisasi
hepatitis B merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya
penyakit hepatitis. Kandungan vaksin ini adalah HbsAg dalam bentuk cair.
5. Imunisasi
DPT
Imunisasi
DPT (diphteria, pertussis, tetanus)
merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit difteri,
pertusis, dan tetanus. Vaksin DPT ini merupakan vaksin yang mengandung racun
kuman difteri yang telah dihilangkan sifat racunnya, namun masih dapat
merangsang pembentukan zat anti (toksoid).
E. Cara
Pemberian Imunisasi dan Efek Samping
1. Imunisasi
BCG
Imunisasi
BCG diberikan pada usia 0 – 11 bulan, dengan dosis 0,05 cc. Sebelum menyuntikan
BCG, vaksin harus lebih dahulu dilarutkan dengan 4 cc pelarut BCG. Vaksin yang
sudah dilarutkan harus digunakan dalam waktu 3 jam. Vaksin akan rusak apabila
terkena matahari. Tempat penyuntikan di bagian lengan atas secara intradermal.
Efek sampingnya tidak menyebabkan reaksi yang berifat umum seperti demam 1 – 2
minggu kemudian timbul indurasi dan kemerahan di tempat suntikan yang berubah
menjadi pustule, kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak perlu pengobatan, akan
sembuh secara spontan dan meninggalkan tanda parut.
2. Imunisasi
Campak
Imunisasi
Campak dalam kemasan berupa flacon dengan bentuk gumpalan beku dan kering yang
akan dilarutkan harus digunakan dalam waktu 8 jam. Diberikan pada anak dengan
usia 6 bulan, dosisnya 0, 5 cc disuntikkan secara IM pada bagian kiri lengan
atas. Efek samping campak adalah 15 % pasien dapat mengalami demam ringan dan
kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8 – 12 hari setelah vaksinasi.
3. Imunisasi
Polio
Imunisasi
Polio berbentuk cairan dengan kemasan ampul sebanyak 1 cc/2cc. Diberikan pada
anak yang berusia 0 – 11 bulan melaui oral. Cara pemberian vaksin polio
sebanyak 4 kali dengan jarak 4 minggu. Pada umumnya tidak terdapat efek
samping. Efek samping berupa paralysis yang disebabkan oleh vaksin sangat
jarang terjadi.
4. Imunisasi
Hepatitis B
Imunisasi
Hepatitis B diberikan sebanyak 3 kali dimulai dari umur 0 bulan dengan interval
1 bulan atau 5 bulan. Dosis yang diberikan 0,5 cc secara IM. Efek samping
vaksin Hepatitis B tidak ada.
5. Imunisasi
DPT
Pemberian
vaksin DPT sebanyak 3 kali dengan interval 1 bulan. Diberikan pada usia anak 2
– 11 bulan dengan dosis 0,05 cc. Disuntikkan dengan tehnik IM atau SC. Efek
sampingnya reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan
disekitar tempat penyuntikkan. Reaksi yang terjadi bersifat ringandan biasanya
hilang setelah 2 hari.
F. Jadwal
Pemberian Imunisasi
Vaksin
|
Pemberian
Imunisasi
|
Selama
Waktu Pemberian
|
Umur
|
Keterangan
|
BCG
|
1x
|
-
|
0
– 11 bulan
|
Untuk
bayi yang lahir di rumah sakit/puskesmas HB, BCG dan Polio dapat segera
diberikan
|
DPT
|
3x
(DPT
1, 2, 3)
|
4
minggu
|
2
– 11 bulan
|
Polio
|
4x
(Polio
1, 2, 3)
|
4
minggu
|
0
– 11 bulan
|
Campak
|
1x
|
|
9
– 11 bulan
|
Hepatitis
B
|
3x
(Hep
1,2, 3)
|
4
minggu
|
0
– 11 bulan
|
DAFTAR PUSTAKA
Supartini, Yupi.2004.Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak.Jakarta:EGC
Alimul, A.Aziz.2008.Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk
Pendidikan Kebidanan.Jakarta:Salemba Medika
Departemen Kesehatan RI.2009.Pedoman Pengelolaan Vaksin.Jakarta:Direktorat
Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan