Sabtu, 09 Februari 2013

Asuhan Kebidanan Pada Anak Fisiologis


ASUHAN KEBIDANAN
PADA ANAK FISIOLOGIS DENGAN IMUNISASI Hbo, BCG dan POLIO
DI PUSKESMAS CEMPAKA PUTIH BANJARMASIN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Praktek Klinik Kebidanan I



Disusun Oleh :
Rini Widya Astuti
NIM. PO7124111079

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN
JURUSAN KEBIDANAN
2013

LEMBAR PERSETUJUAN
“Asuhan Kebidanan pada Anak Fisiologis dengan Imunisasi Hbo, BCG dan Polio
di  Puskesmas Cempaka Putih  Banjarmasin

Oleh:
Nama             : Rini Widya Astuti
NIM               :PO7124111079



Telah dikonsultasikan dan disetujui oleh pembimbing Asuhan Kebidanan untuk diajukan sebagai salah satu tugas PKK 1 bagi mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN JURUSAN D3 KEBIDANAN Semester III Jalur Umum


                                                                                                                                Banjarmasin,        Januari 2013
           
             Dosen Pembimbing,                                                                   Mahasiswa,


          Yuniarti, SKM., MPH                                                           Rini Widya Astuti
     NIP.                                                                              NIM. PO7124111079



KONSEP DASAR
BAYI IMUNISASI

A.    Pengertian
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu.
Vaksin adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu mencegah suatu penyakit. Vaksin membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi. Antibodi berfungsi melindungi terhadap penyakit. Vaksin tidak hanya menjaga agar anak tetap sehat, tetapi juga membantu membasmi penyakit yang serius yang timbul pada masa kanak-kanak.

B.     Tujuan Imunisasi
Tujuan pemberian imunisasi adalah suatu tindakan yang diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbilitas dan mortalitas serta mengurangi kecacatan, akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

C.     Macam-macam Imunisasi
1.      Imunisasi Aktif
Imunisasi aktif merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu proses infeksi buatan, sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik yang akan menghasilkan respon seluler dan humoral serta dihasilkannya cell memory. Jika benar-benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat dapat merespons.
2.      Imunisasi Pasif
Imunisasi pasif merupakn pemberian zat (imunoglobulin), yaitu suatu zat yang dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau binatang yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuh yng terinfeksi.

D.    Jenis-jenis Imunisasi Dasar
1.      Imunisasi BCG
Imunisasi BCG (basillus calmette guerin) merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit TBC yang berat sebab terjadinyha penyakit TBC yang primer atau yang ringan dapat terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG. TBC yang berat contohnya adalah TBC pada selaput otak. TBC milier pada seluruh lapangan paru, atau TBC tulang. Vaksin BCG merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang telah dilemahkan. Vaksin diberikan melalui intradermal.
2.      Imunisasi Campak
Imunisasi campak merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit campak pada anak karena termasuk penyakit menular. Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. Imunisasi campak diberikan melalui subkutan.
3.      Imunisasi Polio
Imunisasi Polio merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak. Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan.
4.      Imunisasi Hepatitis B
Imunisasi hepatitis B merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis. Kandungan vaksin ini adalah HbsAg dalam bentuk cair.
5.      Imunisasi DPT
Imunisasi DPT (diphteria, pertussis, tetanus) merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Vaksin DPT ini merupakan vaksin yang mengandung racun kuman difteri yang telah dihilangkan sifat racunnya, namun masih dapat merangsang pembentukan zat anti (toksoid).

E.     Cara Pemberian Imunisasi dan Efek Samping
1.      Imunisasi BCG
Imunisasi BCG diberikan pada usia 0 – 11 bulan, dengan dosis 0,05 cc. Sebelum menyuntikan BCG, vaksin harus lebih dahulu dilarutkan dengan 4 cc pelarut BCG. Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan dalam waktu 3 jam. Vaksin akan rusak apabila terkena matahari. Tempat penyuntikan di bagian lengan atas secara intradermal. Efek sampingnya tidak menyebabkan reaksi yang berifat umum seperti demam 1 – 2 minggu kemudian timbul indurasi dan kemerahan di tempat suntikan yang berubah menjadi pustule, kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak perlu pengobatan, akan sembuh secara spontan dan meninggalkan tanda parut.
2.      Imunisasi Campak
Imunisasi Campak dalam kemasan berupa flacon dengan bentuk gumpalan beku dan kering yang akan dilarutkan harus digunakan dalam waktu 8 jam. Diberikan pada anak dengan usia 6 bulan, dosisnya 0, 5 cc disuntikkan secara IM pada bagian kiri lengan atas. Efek samping campak adalah 15 % pasien dapat mengalami demam ringan dan kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8 – 12 hari setelah vaksinasi.
3.      Imunisasi Polio  
Imunisasi Polio berbentuk cairan dengan kemasan ampul sebanyak 1 cc/2cc. Diberikan pada anak yang berusia 0 – 11 bulan melaui oral. Cara pemberian vaksin polio sebanyak 4 kali dengan jarak 4 minggu. Pada umumnya tidak terdapat efek samping. Efek samping berupa paralysis yang disebabkan oleh vaksin sangat jarang terjadi.
4.      Imunisasi Hepatitis B
Imunisasi Hepatitis B diberikan sebanyak 3 kali dimulai dari umur 0 bulan dengan interval 1 bulan atau 5 bulan. Dosis yang diberikan 0,5 cc secara IM. Efek samping vaksin Hepatitis B tidak ada.
5.      Imunisasi DPT
Pemberian vaksin DPT sebanyak 3 kali dengan interval 1 bulan. Diberikan pada usia anak 2 – 11 bulan dengan dosis 0,05 cc. Disuntikkan dengan tehnik IM atau SC. Efek sampingnya reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan disekitar tempat penyuntikkan. Reaksi yang terjadi bersifat ringandan biasanya hilang setelah 2 hari.





F.      Jadwal Pemberian Imunisasi
Vaksin
Pemberian Imunisasi
Selama Waktu Pemberian
Umur
Keterangan
BCG
1x
-
0 – 11 bulan
Untuk bayi yang lahir di rumah sakit/puskesmas HB, BCG dan Polio dapat segera diberikan
DPT
3x
(DPT 1, 2, 3)
4 minggu
2 – 11 bulan
Polio
4x
(Polio 1, 2, 3)
4 minggu
0 – 11 bulan
Campak
1x

9 – 11 bulan
Hepatitis B
3x
(Hep 1,2, 3)
4 minggu
0 – 11 bulan





DAFTAR PUSTAKA


Supartini, Yupi.2004.Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak.Jakarta:EGC

Alimul, A.Aziz.2008.Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan.Jakarta:Salemba Medika

Departemen Kesehatan RI.2009.Pedoman Pengelolaan Vaksin.Jakarta:Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan